1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
IptekAmerika Serikat

Kepala ChatGPT Desak Regulasi AI di Kongres AS

17 Mei 2023

CEO OpenAI Sam Altman mengatakan bahwa artificial intelligence (AI) mampu menjawab beberapa antangan terbesar umat manusia", tetapi dia juga merasa cemas tentang bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara hidup kita.

https://p.dw.com/p/4RSwq
CEO OpenAI Sam Altman
CEO OpenAI Sam Altman memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS, membahas regulasi untuk AIFoto: Elizabeth Frantz/REUTERS

CEO OpenAI Sam Altman, yang mengembangkan teknologi ChatGPT, mendesak dibuatnya regulasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam kesaksiannya di depan Kongres Amerika Serikat, pada hari Selasa (16/05).

ChatGPT merupakan teknologi chatbot yang mampu menjawab pertanyaan dengan respons layaknya manusia.

Perusahaan OpenAI sendiri didirikan oleh Altman pada tahun 2015 silam. Altman telah mengembangkan produk AI lainnya, salah satunya DALL-E, teknologi AI pembuat gambar.

Pernyataan kesaksian Altman itu muncul sepekan setelah dua komite parlemen Eropa memberikan suaranya untuk mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan untuk membuat aturan seputar kecerdasan buatan.

CEO OpenAI Sam Altman
CEO OpenAI Sam Altman memberikan kesaksiannya di depan Senat AS, di Capitol Hill, WashingtonFoto: Elizabeth Frantz/REUTERS

Kekhawatiran AI dapat mengubah cara hidup

"Seiring dengan kemajuan pada teknologi ini, kami memahami bahwa orang-orang mulai cemas tentang bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara hidup kita. Kami juga merasa demikian," kata Altman.

"OpenAI didirikan atas dasar keyakinan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi untuk meningkatkan hampir semua aspek kehidupan kita, tetapi juga menciptakan risiko yang cukup serius," tambahnya dalam persidangan di depan Senat AS.

Altman juga percaya bahwa teknologi AI generatif mampu "mengatasi beberapa tantangan terbesar umat manusia, seperti perubahan iklim dan penyembuhan kanker" suatu hari nanti.

"Kami merasa bahwa intervensi regulasi oleh pemerintah akan sangat penting dalam mengurangi risiko dari teknologi yang semakin kuat itu," kata Altman.

Altman mengusulkan peraturan itu harus mencakup kombinasi persyaratan perizinan dan pengujian, sebelum model teknologi AI dirilis. Dia juga menyarankan pelabelan dan peningkatan koordinasi secara global.

"Saya berpendapat AS harus memimpin perihal ini dan melakukan banyak hal terlebih dahulu, tetapi bertujuan agar lebih efektif, kita juga membutuhkan hal yang bersifat global," katanya.

Altman menambahkan bahwa para pembuat peraturan baru harus memberlakukan perlindungan yang mampu memblokir kemampuan teknologi AI, di mana AI dapat "mereplikasi diri dan menyebarkan dirinya ke dunia luar."

Kongres prihatin atas penyalahgunaan AI

Ketua Dewan Subkomite Richard Blumenthal membuka sesi persidangan dengan memutar rekaman versi AI dari dirinya sendiri, yang tengah membacakan teks buatan ChatGPT.

Blumenthal mengatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan ini "lebih dari sekadar eksperimen penelitian."

"Mereka bukan lagi fantasi fiksi ilmiah, mereka nyata dan ada," kata Blumenthal.

"Bagaimana jika saya bertanya dan bagaimana jika dia (AI) menyediakan dukungan agar Ukraina menyerah atau perihal kepemimpinan (Presiden Rusia) Vladimir Putin?" tanya salah satu anggota parlemen.

Blumenthal mengusulkan agar perusahaan teknologi AI diwajibkan untuk mengungkapkan risiko yang diketahui sebelum merilis sistem baru.

Anggota parlemen itu juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang bagaimana AI dapat mengganggu pasar kerja.

kp/ha (AFP, AP)