1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Perempuan Paling Bahagia Tanpa Suami dan Anak

3 Juni 2019

Mungkin Anda sudah menduganya. Tetapi sekarang ada sokongan dari dunia ilmu pengetahuan. Rupanya kriteria tradisional untuk mengukur kesuksesan dalam masyarakat tidak sesuai dengan kebahagiaan seseorang.

https://p.dw.com/p/3Jg8G
Symbolbild Junge Frau mit Hund
Foto: Fotolia/Ljupco Smokovski

Selain bahagia, kemungkinan bahwa mereka hidup sehat dan hidup lebih lama daripada perempuan lain, yang dibebani tanggungjawab rumah tangga, juga lebih tinggi. Demikian dikatakan Profesor Paul Dolan saat berbicara pada Hay Festival di Inggris.

Dolan yang menjadi pakar ilmu perilaku dari London School of Economics dan penulis buku Happy Ever After (atau bahagia selamanya) mengungkap, data terakhir memberikan indikasi bahwa ukuran tradisional berupa sukses sosial seperti menikah dan menjadi ibu tidak sesuai dengan tingkat kebahagiaan seseorang.

"Kalau Anda pria, sebaiknya menikah"

Kaum pria biasanya menjadi lebih tenang setelah menikah. Seorang laki-laki juga menjadi enggan mengambil risiko jika sudah punya istri. Selain itu mereka juga cenderung mendapat penghasilan lebih tinggi. Perempuan tidak demikian.

Dolan mengatakan, "jika Anda pria, mungkin Anda sebaiknya menikah. Jika Anda perempuan, tidak usah memusingkan itu." 

Namun Profeson Dolan juga mengakui, stigma sosial yang dipikul seseorang yang tidak pernah menikah, seperti yang diperangi tokoh utama film Bridget Jones, bisa punya efek buruk dalam kasus-kasus tertentu. Dan itu bisa berbuntut perasaan tidak bahagia pada seseorang. 

Bukan di jaman sekarang saja

Studi psikologis ini bukan yang pertama yang mengungkap keuntungan tidak menikah bagi perempuan. Sebuah cuitan oleh pakar sejarah abad ke-19, Dr Bob Nicholson menampilkan sepotong artikel dari majalan Tit-Bits yang terbit tahun 1889. Isinya memberi informasi unik tentang kehidupan perempuan single di abad ke-19 di Eropa.

Majalah itu meminta pembacanya untuk menjawab pertanyaan: "Mengapa saya menjadi perawan tua". 

Salah seorang pembaca yang bernama Miss Sparrow menjawab: "Karena saya tidak ingin menambah binatang peliharaan. Dan ternyata hewan manusia itu tidak sejinak anjing, tidak semanis kucing dan tidak selucu monyet."

Pembaca lain yang benama Miss Florence Watts mengatakan, "Karena saya punya profesi lain yang terbuka bagi saya, di mana waktu kerjanya lebih pendek, pekerjaannya lebih enak dan bayarannya juga lebih baik."  

Untuk pernikahan secara umum, Profesor Paul Dolan mengungkap, orang-orang yang menikah lebih bahagia dari bagian dari populasi yang tidak menikah. "Tetapi hanya jika pasangan mereka berada di ruang yang sama, ketika mereka ditanyai apa mereka bahagia." Jika pasangan mereka tidak ada, mereka menjawab bahwa mereka sengsara.

Sumber: The Guardian, Independent (Ed.: ml/ap)