1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikIsrael

Presiden AS Tegaskan Gencatan Senjata di Gaza 'Penting'

5 April 2024

Kebijakan AS akan bergantung pada Israel dalam mengurangi dampak buruk terhadap warga sipil, kata Joe Biden kepada Netanyahu. Sementara itu, Israel telah membuka kembali beberapa jalur bantuan ke Gaza.

https://p.dw.com/p/4eRqo
Warga mengevakuasi kerabat mereka usai serangan di Rafah
Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza setelah membunuh sekelompok pekerja bantuan, yang memicu kemarahan internasionalFoto: Jehad Alshrafi/Anadolu/picture alliance

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon, panggilan pertama mereka sejak serangan udara Israel menewaskan tujuh pekerja bantuan di Gaza. Percakapan antara kedua pemimpin itu berdurasi kurang dari setengah jam.

Biden menekankan kepada Netanyahu bahwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan krisis kemanusiaan di Gaza "tidak dapat diterima,” kata oleh Gedung Putih.

Salah satu anggota LSM World Central Kitchen yang tewas dalam serangan itu adalah warga negara ganda AS-Kanada. Korban lainnya adalah warga negara Inggris dan satu warga negara Australia, satu warga negara Polandia, dan satu warga Palestina.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

"Biden memperjelas perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkret, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan," tambah pernyataan tersebut.

Biden mengatakan, "Kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaiannya terhadap tindakan segera Israel."

Selain itu, presiden AS mengatakan "gencatan senjata segera sangat penting" di Gaza dan mendesak Netanyahu untuk mencapai kesepakatan "tanpa penundaan" untuk memulangkan sandera yang terjebak di Gaza.

Anak-anak Perlahan Mati Kelaparan di Gaza

Israel izinkan bantuan ke Gaza lewat Penyeberangan Erez

Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui "langkah segera" untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Jumat (05/04).

Sebuah pernyataan mengatakan, untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober Penyeberangan Erez akan dibuka untuk sementara waktu.

Israel juga mengatakan akan mengizinkan pelabuhannya di Ashdod memproses pengiriman bantuan menuju Gaza.

"Peningkatan bantuan ini akan mencegah krisis kemanusiaan dan diperlukan untuk memastikan kelanjutan pertempuran dan mencapai tujuan perang," kata kantor Netanyahu.

rs/ha/hp (Reuters, AFP, dpa, AP, EFE)