1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Alam dan LingkunganAmerika Serikat

Jangan Jilat Kodok Halusinogen Ini!

Hannah Fuchs
14 Mei 2024

LSD atau jamur ajaib sering dibahas sebagai obat depresi. Tapi ada yang nekad menjilati kodok halusigonen dari Colorado untuk bisa "high". Kini para peneliti melihat ada potensi lain dari senyawa beracun ini.

https://p.dw.com/p/4fpOJ
Bufo kodok ini berbahaya.
Beginilah tampang kodok Colorado itu.Foto: ZUMA Press/IMAGO

"Seperti kebanyakan hal yang kita temui di taman nasional, [...] harap jangan dijilat. Terima kasih," tulis pengumuman Dinas Taman Nasional Amerika Serika, US National Park Service (NPS) di media sosialnya November 2022.

Siapa yang dimaksud oleh dengan Dinas Taman Nasional supaya jangan dijilat itu? Kodok Colorado (Bufo alvarius), yang  juga dikenal sebagai kodok gurun Sonoran! Pengunjung diharapkan menghindari mereka. Dan tentu saja tidak boleh punya ide di kepala untuk menjilat kodok tersebut.

Bagaimana penjelasannya?

Kodok ini berasal dari barat daya Amerika Utara. Dengan panjang hampir 18 sentimeter, ini adalah salah satu jenis kodok terbesar di Amerika Utara.

Ketika sang kodok tersebut merasa terancam, hewan amfibi ini biasanya mengeluarkan racun yang sangat kuat untuk melindungi diri dari predator.

Racunnya bahkan bisa membunuh anjing dewasa. Namun, masih saja ada orang-orang yang mengincar racun kodok ini. Kenapa demikian? Karena mengincar Bufo- sebutan lain untuk racun kodok ini, buat mabuk-mabukan. Sekretnya yang berwarna putih susu mengandung senyawa psikotropika "5-MeO-DMT" - halusinogen paling kuat yang diketahui hingga saat ini.

Bufo dapat dikeringkan menjadi kristal dan asapnya dihisap dengan cara dibakar seperti tembakau menggunakan pipa cangklong. Efek memabukannya begitu intensif dan cepat dibandingkan dengan zat psikedelik lainnya, yang berlangsung sekitar 15 hingga 30 menit.

Namun larangan menjilati kodok ini tidak hanya disarankan dari sudut pandang kesejahteraan hewan, melainkan juga karena tanpa pengeringan, penguapan, atau sejenisnya, racun lainnya akan ikut meresap ke dalam tubuh dan dapat terjadi efek samping yang ekstrem.

Dengan LSD, psilosibin atau racun kodok melawan depresi

Tapi bukan hanya para petualang yang tertarik dengan kodok ini, dunia penelitian juga. Selama beberapa dekade, banyak penelitian tentang zat psikoaktif menunjukkan dengan jelas bahwa para ilmuwan kesehatan mental mempunyai minat yang besar terhadap metode terapi alternatif, seperti Asam Lisergat Dietilamida  (LSD), psilosibin, atau Metilendioksimetamfetamina  (MDMA).

Namun 5-MeO-DMT juga semakin menjadi fokus para ilmuwan karena potensi terapeutiknya. Para peneliti di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York telah berhasl menguraikan kode bagaimana 5-MeO-DMT berinteraksi dengan reseptor serotonin di otak. Studi tersebut dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature baru-baru ini.

Reseptor serotonin adalah titik awal yang penting untuk pengobatan dalam dunia kedokteran, misalnya untuk antidepresan.

Untuk studi mereka, para peneliti mensintesis 5-MeO-DMT dan menguji efeknya pada reseptor serotonin 5-HT2A dan 5-HT1A pada tikus.

"Kami mampu menyetel perancah 5-MeO-DMT/serotonin untuk mencapai aktivitas maksimum pada antarmuka 5-HT1A dan aktivitas minimal pada 5-HT2A,” jelas penulis utama Daniel Wacker, yang merupakan asisten profesor Ilmu Farmakologi dan Ilmu Saraf di Icahn Mount. Sinai.

Apa artinya? Reseptor 5-HT1A dianggap sebagai reseptor target untuk pengobatan kecemasan atau depresi. Reseptor 5-HT2A, sebaliknya, bertanggung jawab atas efek halusinogen yang disebabkan oleh senyawa psikedelika.

Para peneliti berharap dapat segera mengembangkan pengobatan baru yang berasal dari unsur aktif psikedelik, tetapi tanpa efek halusinogen.

"Studi kami untuk pertama kalinya menunjukkan bagaimana reseptor serotonin seperti 5-HT1A kemungkinan mengatur efek subjektif dari pengalaman psikedelik,” ujar penulis utama jurnal ilmiah itu, Audrey Warren, yang merupakan kandidat doktor di Sekolah Pascasarjana Ilmu Biomedis di Icahn Mount Sinai.

Banyak riset lain yang meneliti sejauh mana 5-MeO-DMT dapat digunakan dalam pengobatan depresi atau kecemasan berat. Studi terbaru adalah bagian penting lain dari teka-teki ini.

5-MeO-DMT: Kebangkitan obat alami

Bukan hanya kodok Colorado yang menghasilkan 5-MeO-DMT. Racun tersebut juga terdapat pada beberapa tumbuhan, seperti biji dan kulit kayu Anadenanthera peregrina. Tumbuhan jenis kacang-kacangan ini tersebar luas di Amerika Selatan dan di sana disebut dengan nama Yopo. Di banyak tempat, zat psikoaktif dari Yopo telah digunakan sebagai obat psikedelik selama ribuan tahun.

Ketertarikan terhadap kodok Colorado dimulai pada tahun 1960-an. Sekarang terdapat liburan retret yang mahal, misalnya di Meksiko, di mana segala hal di situ dikelola untuk tujuan spiritual. Atau hanya sekadar untuk mencari pengalaman spiritual. Meksiko adalah salah satu dari sedikit negara yang melegalkan konsumsi 5-MeO-DMT.

Psikedelik sebagai obat

Meskipun metode pengobatan ini sebagian besar belum diizinkan di luar uji klinis, Australia telah menyetujui MDMA untuk pengobatan gangguan stres pascatrauma (PTSD) sejak tahun 2023. Psilosibin diizinkan dalam pengobatan depresi yang tidak dapat diobati oleh senyawa antidepresiva lainnya. Namun di sini pun, para ahli masih melontarkan kritik.

Dikatakan bahwa regulator obat telah menyerah pada tekanan dari masyarakat dan kelompok lobi, karena sejauh ini belum cukup bukti, untuk memberikan akses yang luas terhadap metode ini.

Australian Medicines Agency berpendapat, pengobatan yang melibatkan perawatan psikiater intensif dan terapi tersebut kemungkinan merupakan satu-satunya pilihan bagi pasien yang resistan terhadap pengobatan. Pada prinsipnya ada aturan ketat dalam pemberian izin jika psikiater ingin menggunakan bahan aktif tersebut.

Pada tanggal 4 Juni 2024, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga akan membahas apakah akan merekomendasikan persetujuan terapi pertama dengan bantuan MDMA untuk PTSD. Ini akan menjadi panel ahli luar FDA pertama yang meninjau potensi pengobatan PTSD baru dalam 25 tahun.