1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jelajah Nusantara di Frankfurt

16 September 2022

Kota bisnis di Frankfurt Jerman tiba-tiba sangat bernuansa Indonesia. Tari-tarian, makanan hingga fesyen tradisional Indonesia bisa dijumpai di sini dalam acara Indonesia Festival Frankfurt (IFF).

https://p.dw.com/p/4GpiU
Indonesia Festival Frankfurt IFF
Para diaspora Indonesia di Frankfurt mempersiapkan acara Indonesia Festival FrankfurtFoto: Indonesia Festival Frankfurt IFF

Tengok ke kanan ada sate, tengok ke kiri ada mie ayam. Bukan di Jakarta, tapi di Frankfurt, Jerman. Para perempuan dan laki-laki tampak bergaya dengan pakaian tradisional Indonesia, di acara Indonesia Festival Frankfurt (IFF) diselenggarakan dari tanggal 16 sampai 18 September 2022, dalam rangka menyambut 70 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman. Organisator acara, Jofi Puspa mengatakan tujuan utama acara ini adalah mempromosikan Indonesia. ”Jadi moto kami adalah jelajah nusantara. Kita ingin menghadirkan Indonesia ke Frankfurt. Jadi kita ingin mempromosikan Indonesia itu dari Aceh sampai ke Jawa, sampai ke Kalimantan, sampai wilayah timur,” ungkapnya.

Jofi Puspa yang akrab dipanggil dengan sebutan Jojo menambahkan: "Selama tiga hari, kita mempresentasikan itu, kira-kira 300 artis. Itu, baik dari Indonesia sendiri, ada dari Aceh, ada dari Yogyakarta, Bandung, Kalimantan Barat, Pontianak, Bojonegoro dan seperti Reog Ponorogo juga hadir. Dari  Yogjakarta  ada sendratari khusus yang dibuat untuk IFF,” tambahnya. Ratusan seniman dari Indonesia tampil di IFF bersama para diaspora Indonesia di Eropa: Jerman, Prancis, Belanda, dll. Fashion show yang menampilkan karya-karya desainer Indonesia juga menyemarakkan acara di kota bisnis ini.

Membuka peluang pertukaran

Bukan hanya dari sisi budaya, bahkan dibuka juga kesempatan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi Indonesia di Jerman, termasuk pula membuka kesempatan pendidikan buat generasi muda Indonesia di Jerman. 

Lidah para pengunjung juga dimanjakan dengan aneka makanan khas Indoensia seperti nasi padang, sate ayam, bakso sampai jajanan pasar. "Jadi, kita ada beberapa, sekitar 15 stan makanan.  Totalnya ada 60 stan, tapi 15 stan makanan dan yang lainnya ada barang-barang lain dari usaha mikro dan menengah Indonesia,” tutur Jofi. "Ada aju-baju dari desainer-desainer, suvenir-suvenir Indonesia dari perak, juga kerajinan tangan dan lain-lain. Ini semuanya bisa ditemukan di IFF."

Salah seorang warga Frankfurt yang bergerak di bidang pariwisata, Yanthie Sjoekoer, berpendapat Indonesia Festival Frankfurt menjadi ajang promosi Indonesia yang bergengsi dan sangat dinantikan di Eropa khususnya, Jerman.

Target jangka panjang

Sementara itu Jofi menceritakan acara ini adalah buah dari kerinduan diaspora Indonesia. "Ini mimpi masyarakat Indonesia di Frankfurt, untuk bisa mempromosikan Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya. Nah, jangka panjangnya, diharapkan ini IFF bisa secara berkelanjutan diadakan, dan masyarakat Jerman bisa mengambil keuntungan, mengambil, menikmati apa yang kita sajikan bersama," demikian dikatakan Jofi. "Kami memberikan wadah berupa forum-forum, nanti akan menghadirkan juga pelaku-pelaku bisnis dari Jerman. Sehingga mereka bisa bertemu antara pemerintah daerah yang hadir, baik dari itu pemerintah-pemerintah daerah, mereka bisa bertemu di IFF ini, menjalin hubungan kerja sama."

Apa saja konkretnya? Jofi menjelaskan: "Baik itu di bidang turisme, investasi, diharapkan melakukan kontrak-kontrak, seperti misalnya nanti ada kontrak untuk pengelolaan sampah, misalnya. Kemudian ada juga Green Government contract. Nah, Kontrak-kontrak semacam inilah yang kita harapkan timbul dari forum-forum yang kita adakan di IFF," pungkas Jofi.