1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

IEA: Minim Kolaborasi Teknologi dalam Target Iklim Global

20 September 2022

Upaya global untuk mengurangi emisi dan mengekang kenaikan suhu terancam oleh kurangnya kolaborasi antarnegara dalam mengembangkan teknologi baru, kata Badan Energi Internasional (IEA), Selasa (20/09).

https://p.dw.com/p/4H5Io
Foto ilustrasi perubahan iklim
Foto: Manira Chaudhary/DW

Negara ekonomi utama seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa berupaya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dengan mencoba membatasi kenaikan suhu global jauh di bawah 2 derajat Celsius, sebuah target yang membutuhkan perubahan besar dalam produksi energi, transportasi, dan produksi pangan.

"Melalui kolaborasi internasional, kami dapat membuat transisi lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah bagi semua orang," kata Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol dalam sebuah pernyataan dengan agenda pertama laporan Breakthrough, yang dirilis pada hari Selasa (20/09) bersama Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) dan KTT Perubahan Iklim PBB.

"Tanpa kolaborasi ini, transisi menuju emisi nol bersih akan jauh lebih menantang dan dapat tertunda selama beberapa dekade," katanya.

Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol
Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih BirolFoto: Brook Mitchell/Getty/AAP/picture alliance

Laporan itu mengatakan kolaborasi perlu ditingkatkan dan membuat 25 rekomendasi termasuk meningkatkan jaringan super listrik lintas batas untuk mendukung perdagangan lintas negara dalam daya karbon yang rendah, seperti angin dan matahari.

Birol juga mengatakan negara-negara harus menyetujui tanggal umum di mana semua kendaraan baru harus nol emisi, seperti kendaraan listrik, dengan menyarankan tahun 2035 untuk mobil dan van serta tahun 2040 untuk kendaraan tugas berat.

"Upaya ini akan mengirimkan sinyal yang jelas ke industri dan membuka skala ekonomi yang lebih besar serta pengurangan biaya yang lebih cepat, membuat transisi lebih terjangkau bagi semua negara," kata laporan itu.

Produksi baja rendah karbon

Negara-negara juga dituntut bekerja sama untuk meningkatkan produksi baja rendah karbon menjadi lebih dari 100 juta ton pada tahun 2030.

Laporan itu diminta oleh para pemimpin dunia pada konferensi iklim COP tahun lalu di Glasgow, Skotlandia, untuk membantu menyelaraskan tindakan dan meningkatkan investasi dalam teknologi di lima sektor utama - listrik, transportasi jalan, baja, hidrogen, dan pertanian, yang menyumbang sekitar 60 persen dari emisi gas rumah kaca global.

yas/ha (Reuters)