1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Dunia DigitalJerman

Gamescom 2022 Kembali Penuh Pengunjung, Indonesia pun Hadir

26 Agustus 2022

Setelah digelar online selama dua tahun karena pandemi, pameran video game terbesar dunia Gamescom kembali digelar di kota Köln, Jerman. Peserta dari Indonesia juga ikut hadir.

https://p.dw.com/p/4G4Yi
Gamescom 2022 di Köln Spielemesse, Jerman
Pengunjung Gamescom 2022 di Köln Spielemesse, JermanFoto: Rolf Vennenbernd/dpa/picture alliance

Pameran perdagangan video game terbesar di dunia, Gamescom, kembali digelar secara tatap muka pada minggu ini di kota Köln, Jerman. Tidak seperti pada tahun 2020 dan 2021, saat acara sepenuhnya online karena pandemi Covid-19, pengunjung kembali memenuhi pusat pameran yang digelar di Koelnmesse.

Perayaan ini dimulai pada hari Selasa (23/08) malam waktu setempat dengan acara Opening Night Live, yang mencakup detail game-game yang akan segera memasuki pasar seperti Dead Island 2, Hogwarts Legacy, dan Return to Monkey Island.

Rabu adalah hari pembukaan bagi perwakilan media dan industri untuk mengunjungi pameran besar-besaran tersebut. Sementara publik bisa ikut menikmati acara ini mulai Kamis (25/08) hingga Minggu (28/08).

Dilihat dari angka kehadiran sebelum pandemi, Gamescom adalah acara video game dengan ruang lantai terbesar dan jumlah pengunjung terbesar di dunia. Namun, untuk tahun ini penyelenggara memprediksi akan ada lebih sedikit tiket yang terjual dibandingkan dengan masa sebelum pandemi yang mampu menarik pengunjung hingga 370.000 orang.

Gamescom tahun ini juga diperkirakan akan diikuti oleh lebih sedikit peserta pameran, setelah perusahaan besar seperti Electronic Arts, Sony, Nintendo dan Activision Blizzard mengumumkan tidak datang. Menurut Gamescom, sekitar 1.100 peserta pameran dari 53 negara akan memamerkan produk game mereka.

Pasar yang terus bertumbuh

Acara ini bertepatan dengan seruan dari perwakilan industri Jerman agar pemerintah dan pembuat kebijakan menganggap game lebih serius, dan berinvestasi lebih banyak di bidang ini.

Signifikansi dan pangsa pasar video game telah meningkat pesat dalam beberapa tahun dan dekade terakhir. Pada tahun 2021, pendapatan industri ini melampaui pendapatan Hollywood dan gabungan industri musik. Game juga semakin menentukan tren budaya dan tidak hanya mengikutinya. Alih-alih membuat game berdasarkan cerita film, acara TV, atau buku, video game kini lebih sering dipopulerkan sebagai bentuk hiburan lain.

Saat baru dirintis tiga dekade lalu, banyak pemain video game yang masih anak-anak dan tidak punya penghasilan sendiri. Seiring waktu, generasi gamer dewasa dengan kemandirian finansial secara bertahap bermunculan. Masa isolasi pandemi yang panjang juga membantu orang dewasa yang sebelumnya tidak bermain game komputer untuk mulai menjelajahi media ini.

Gamer Jerman minta pemerintah lebih terlibat

Felix Falk, kepala eksekutif Asosiasi Industri Game Jerman, yang dikenal sebagai Game, mengatakan kepada kantor berita Jerman KNA minggu ini bahwa para pembuat kebijakan harus lebih memperhatikan pasar game. Ia mengatakan ada penerimaan sosial yang luas dan potensi keuangan yang besar di bidang ini. Saat ini Jerman cenderung menjadi pasar untuk industri game daripada menjadi kontributor.

Tahun 2020, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Digital Jerman saat itu yakni Andreas Scheuer menjanjikan paket pengeluaran pertama untuk mengembangkan industri game senilai sekitar €50 juta atau sekitar 739 miliar rupiah. 

Felix Falk mengatakan bahwa ini adalah sinyal positif, tapi masih perlu tindak lanjut utamanya dalam hal perekrutan dan pendidikan. Falk juga merekomendasikan lebih banyak investasi di bidang e-sports, yakni acara permainan kompetitif yang dirancang untuk menarik penonton.

"Game saat ini dipandang apa adanya sebagai: aset budaya, dampak ekonomi, dan pendorong inovasi dengan potensi yang sangat besar," ujar Falk.

Gamers asal Indonesia dan Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, di depan paviliun Indonesia di Gamescom 2022, Köln, Jerman
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno (ketiga dari kiri), menyatakan bahwa Gamescom 2022 harus dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana promosi industri game dan teknologi Indonesia.Foto: KBRI Berlin

Bagaimana dengan industri game Indonesia?

Saat ini sebagian besar pasar game Indonesia masih dikuasai impor. Karena itu pemerintah dinilai perlu lebih gencar memasarkan produk game baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor. Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengatakan pelaku industri gim saat ini pun sudah mulai menuai hasil dari dukungan pemerintah.

"Capaian industri gim Indonesia di pasar internasional tidak dapat dibentuk dari satu-dua pertemuan saja, namun memerlukan kehadiran dan performa yang konsisten dari tahun ke tahun. Dengan menampilkan karya-karya yang semakin baik dan menjalin kerja sama langkah demi langkah, akan terbentuk reputasi positif dari pelaku industri gim Indonesia di kalangan profesional dunia," ucap Cipto Adiguno, Ketua Umum AGI, seperti dikutip dari siaran pers oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman. 

Didi Sumedi, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam Gamescom di Jerman adalah upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan sektor gim Indonesia lebih go international dan aktif dalam rantai pasok global industri digital dan kreatif.

Tahun 2024, gim Indonesia ditargetkan dapat menguasai 70% pasar lokal dan 10% pasar global. Partisipasi Indonesia pada Gamescom 2022 ini pun dinilai penting untuk meningkatkan exposure terhadap gim buatan dalam negeri dan mengembangkan kesempatan dan capaian bisnis produk gim dan produk terkait lainnya.

ae/hp (AFP, dpa, KNA, KBRI Berlin)