1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikAsia

Filipina: Cina Buat Provokasi Lagi di Kawasan Sengketa LCS

7 Juli 2023

Filipina menuduh kapal penjaga pantai Cina kembali melakukan penghalangan dan "manuver berbahaya" terhadap kapal Filipina di wilayah sengketa Laut Cina Selatan (LCS).

https://p.dw.com/p/4TV31
Kapal penjaga pantai Filipina dan Cina hampir bertabrakan di wilayah sengketa Laut Cina Selatan, April 2023
Kapal penjaga pantai Filipina dan Cina hampir bertabrakan di wilayah sengketa Laut Cina Selatan, April 2023Foto: Ted Aljibe/AFP/Getty Images

Filipina kembali melaporkan aksi berbahaya Cina di wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Kapal penjaga pantai Filipina sedang membantu operasi angkatan laut pada 30 Juni lalu, ketika mereka "terus diikuti, ditakut-takuti, dan dihalangi oleh kapal Cina yang jauh lebih besar dari kapal penjaga pantai (kami)", kata juru bicara penjaga pantai Filipina Jay Tarriela, dalam sebuah cuitan.

Itu terjadi di dekat wilayah Second Thomas Shoal, sekumpulan karang di wilayah Kepulauan Spratly, yang diklaim Filipina sebagai wilayahnya. Filipina menempatkan beberpa serdadunya di atas kapal Amerika Serikat Sierra Madre dari era Perang Dunia Kedua, yang tahun 1999 sengaja dikaramkan. Namun, Cina juga mengklaim wilayah itu sebagai miliknya.

Cina pada hari Kamis (06/07) mengatakan, penjaga pantai Filipina telah melakukan penyusupan ke wilayah perairannya tanpa izin.

Militer Filipina merilis foto "serangan laser kapal Cina", awal Februari 2023
Militer Filipina merilis foto "serangan laser kapal Cina", awal Februari 2023Foto: Philippine Coast Guard/AFP

Saling klaim di Laut Cina Selatan (LCS)

"Kapal penjaga pantai Cina menjalankan hukum dalam kegiatan penegakan hukum sesuai dengan perlindungan kedaulatan teritorial Cina dan ketertiban maritim," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, dalam sebuah konferensi pers reguler.

Cina mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan yang mereka definisikan sebagai wilayah dalam "sembilan garis putus-putus" yang dibuat Cina. Namun, wilayah sembilan garis yang diklaim Cina itu memotong zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Pada tahun 2016, Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag menyatakan bahwa klaim Cina tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Konflik bisa sewaktu-waktu meruncing?

Jay Tarriela mengatakan kapal penjaga pantai Filipina terpaksa mengurangi kecepatan untuk mencegah tabrakan. Namun, Wang Wenbin bersikeras bahwa tindakan Cina sudah "profesional dan terkendali".

Militer Filipina selama ini memang melakukan operasi reguler untuk memenuhi kebutuhan logistik pasukan Filipina yang berada di kapal tua AS, Sierra Madre. Pada bulan Februari lalu, Filipina sudah melayangkan protes keras dan menuduh Cina melakukan tindakan agresif dengan mengarahkan "laser tingkat militer" ke kapal penjaga pantainya.

Kawasan karang Second Thomas Shoal terletak di dalam ZEE Filipina. Jay Tarriela menggambarkan kehadiran kapal-kapal Cina di wilayah itu sebagai "mengkhawatirkan", dan menambahkan bahwa kasus-kasus terakhir dapat menimbulkan "kekhawatiran yang lebih besar".

hp/vlz (Reuters)