1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pidato Soal Ukraina, Pemimpin Chechnya Dikritik Pakai Prada

Detik News
27 Februari 2022

Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, dikritik habis-habisan di media sosial karena muncul dengan sepatu bot mahal merk Prada, saat mengumumkan dukungan atas invansi Rusia ke Ukraina.

https://p.dw.com/p/47ftv
Kediaman Pemimpin  Chechnya Ramzan Kadyrov du Grozny
Kediaman Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov du GroznyFoto: Alexander Nemenov/AFP/Getty Images

Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, dikritik habis-habisan di media sosial karena muncul dengan sepatu bot mahal merk Prada saat berbicara soal Ukraina. Saat itu Kadyrov tengah mengumumkan dukungan atas invansi Rusia ke Ukraina.

Dilansir Anadolu Agency, Minggu (27/02) dalam pernyataannya tersebut, Kadyrov juga menyerukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk "meminta maaf kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk menyelamatkan Kiev".

Kadyrov juga mengatakan pihaknya memiliki 70.000 pasukan di Chechnya untuk berperang bersama Rusia.

Ramyan Kadyrov anti-imperialis?

Pemimpin Chechnya tersebut mendapat sorotan karena mengenakan sepatu bot mahal bermerek Prada. Sepatu ini diperkirakan mencapai 1.500 dolar  AS  atau Rp 21,5 juta.

Beberapa orang mengolok-oloknya dengan mengatakan "bagaimana seseorang bisa menjadi anti-imperialis yang mengenakan sepatu bot mahal seperti itu,". Ada pula yang menuduhnya sebagai "orang yang disebut Muslim [dan] suruhan Putin."

Vladimir Putin bersama pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, 1 Maret 2007
Vladimir Putin bersama pemimpin Chechnya Ramzan KadyrovFoto: picture-alliance/dpa

Bukan kali pertama

Meski begitu, kecaman ini bukanlah yang pertama dialami Kadyrov. Dia juga pernah dikecam saat memberikan pernyataan terkait situasi di Suriah, dan posisinya pada peristiwa di Republik Chechnya.

Foto Kadyrov yang mengenakan T-shirt dengan foto Putin juga disandingkan di media sosial dan menerima tudingan "menyerahkan perjuangan Chechnya,".

Sementara itu, nama Kadyrov juga dikaitkan dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan dan pembunuhan di luar proses hukum.

Kadyrov mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat pada 20 Juli 2020, dan oleh Uni Eropa atas krisis Ukraina pada 2014.

Baca selengkapnya di: Detik News

Keselamatan WNI di Ukraina Jadi Prioritas, RI Siapkan Evakuasi