1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Diskusi tentang Wajib Militer Aktual Lagi di Eropa

Jan D. Walter
9 Juni 2023

Setelah berakhirnya Perang Dingin, banyak negara di Eropa menghapus wajib militer (wamil). Namun, dengan invasi Rusia ke Ukraina, situasi berubah. Negara mana saja yang masih memberlakukan wamil di Eropa?

https://p.dw.com/p/4SKol
Di Lituania, ada wajib militer bagi pria berusia 18 hingga 25 tahun
Di Lituania, ada wajib militer bagi pria berusia 18 hingga 25 tahunFoto: Alfredas Pliadis/Verteidigungsministerium Litauen/picture alliance / dpa

Setelah runtuhnya tembok Berlin dan perubahan politik di banyak negara Eropa Timur, wajib militer di Eropa tampaknya menjadi sesuatu dari masa lalu. Dalam 20 tahun terakhir, sebagian besar negara di Eropa telah menghapus wajib militer.

Jerman misalnya sudah menghentikan wajib militer pada 2011. Namun, wajib militer dapat diaktifkan lagi, jika parlemen Jerman (Bundestag) menetapkan keadaan darurat keamanan atau pertahanan, yang diatur dalam konstitusi Jerman (Grundgesetz).

Dari 29 negara NATO Eropa saat ini, termasuk Turki, hanya enam negara yang mempertahankan wajib militer secara umum. Namun, invasi Rusia ke Ukraina mengubah situasi dan membuat banyak negara kini mengkaji ulang strategi pertahanan dan keamanan mereka. Selain meningkatkan anggaran pertahanan, banyak negara yang kembali membahas wajib militer. Inilah gambarannya:

Ukraina dan Lituania

Tak lama setelah aneksasi Krimea pada 2014, Ukraina dan Lituania memperkenalkan kembali wajib militer bagi pria berusia 18 hingga 25 atau 26 tahun. Setelah serangan besar Rusia ke Ukraina mulai Februari 2022, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan perekrutan semua pria berusia antara 18 dan 60 tahun untuk wajib militer.

Latvia

Negara ini adalah salah satu dari tiga negara NATO yang berbatasan langsung dengan Rusia. Dua negara lainnya, Estonia dan anggota baru Finlandia tidak pernah menghapus wajib militer. Sekarang Latvia juga ingin memperkenalkan kembali wajib militer. Mulai 2024, semua pria berusia 18 hingga 27 tahun harus menyelesaikan kursus pelatihan militer selama 11 bulan. Mulai 2028 dan seterusnya, 7.500 warga Latvia akan dipanggil untuk wajib militer setiap tahunnya.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di tengah pasukan Jerman di Mali
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di tengah pasukan Jerman di MaliFoto: Michael Kappeler/dpa/picture alliance

Rumania

Upaya pertama memperkenalkan kembali wajib militer di Rumania pada tahun 2015 gagal. Namun, sekarang Perdana Menteri Nicolae-Ionel Ciuca, yang juga mantan jenderal, kembali mendukungnya. Persyaratan khusus Kementerian Pertahanan adalah bahwa jika terjadi mobilisasi umum, semua pemuda Rumania yang tinggal di luar negeri harus melapor untuk pemeriksaan militer dalam waktu 15 hari.

Belanda dan Swedia

Angkatan bersenjata Belanda kekurangan sekitar 9.000 rekrutan. Itu sebabnya pemerintah Belanda sedang mempertimbangkan wajib militer, seperti yang dilakukan Swedia sejak 2018. Swedia sebenarnya telah menghapus wajib militer pada tahun 2010. Namun, kembali diperkenalkan pada 2018 karena tidak ada cukup peminat untuk dinas militer. Sejak 2018, semua pria berusia 18 tahun harus mendaftar untuk tes. Namun, seperti di Norwegia, hanya sebagian kecil dari mereka yang direkrut.

Norwegia dan Denmark

Di Denmark sejak 2016 tidak hanya semua pria, melainkan juga semua wanita di atas usia 18 tahun harus melakukan tes. Namun, dari sekitar 60.000 kandidat yang mengikuti ujian medis setiap tahun, hanya sekitar 9.000 orang yang dipanggil untuk wajib militer, yang berlangsung selama 19 bulan. Di Norwegia, ada seleksi yang ketat untuk dinas militer. Sumber resmi mengatakan, dinas militer di Norwegia punya pamor yang sama dengan gelar pendidikan tinggi lainnya.

Prancis

Prancis sedang mendiskusikan "wajib militer ringan". Presiden Emmanuel Macron pada 2019 memperkenalkan apa yang disebut "pelayanan umum nasional". Dalam kerangka ini, kaum muda dapat secara sukarela melayani negaranya selama satu bulan di bidang sosial. Sekarang pemerintah sedang mempertimbangkan pelayanan ini menjadi wajib bagi semua warga Prancis yang berusia antara 15 dan 17 tahun. Dua dari empat minggu pelayanan harus diselesaikan di fasilitas militer.

Jerman

Kanselir Olaf Scholz sampai saat ini menolak usulan Menteri Pertahanan Boris Pistorius untuk memperkenalkan kembali wajib militer. Namun, usulan menteri pertahanan sekarang diperdebatkan secara luas oleh partai-partai lain. Baru-baru ini, anggota komisi parlemen untuk pertahanan, Eva Högl, menyarankan untuk membahas "tahun dinas wajib” di militer atau di lembaga sipil.

(hp/vlz)