1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Alam dan LingkunganAmerika Serikat

Cuaca Ekstrem Landa Dunia, Apa Penyebabnya?

Alistair Walsh
21 Mei 2024

Perubahan iklim kemungkinan memicu peningkatan cuaca ekstrem di seluruh dunia. Ini merupakan sinyal buruk akan datangnya bencana di masa depan.

https://p.dw.com/p/4g4LV
Banjir di Brasil
Apa hubungan antara perubahan iklim dan banjir di Brasil?Foto: Andre Penner/AP/picture alliance

Banjir dan gelombang panas di seluruh Afrika, banjir besar di bagian selatan Brasil, kekeringan di Amazon, dan panas ekstrem di Asia, termasuk India. Pemberitaan media diwarnai dengan kisah-kisah bencana yang mengkhawatirkan pada tahun ini.

Sejauh ini, tahun 2024 merupakan tahun yang sangat buruk dalam hal cuaca ekstrem, demikian menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Kekeringan, panas ekstrem, dan banjir telah berdampak buruk pada kesehatan dan mata pencaharian.

"Hampir setiap wilayah di dunia mengalami cuaca ekstrem dan kejadian iklim yang sifatnya berbeda-beda,” kata pakar iklim WMO Alvaro Silva kepada DW.

Meskipun tidak semua kejadian cuaca ekstrem dapat dikaitkan dengan perubahan iklim, kejadian tersebut semakin mungkin terjadi dan intensitasnya semakin meningkat karena emisi gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas bumi.

Tahun lalu, belahan Bumi Utara mengalami musim panas terpanas dalam 2.000 tahun terakhir, dan secara global, tahun 2024 diperkirakan akan menjadi lebih panas lagi.

Afganistan Dilanda Banjir Mematikan

Apa hubungan antara perubahan iklim dan cuaca?

Perubahan iklim meningkatkan penguapan dan melepaskan lebih banyak uap air ke atmosfer. Hal ini menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dan banjir di beberapa daerah, dan kekeringan yang lebih ekstrem di daerah lain.

Suhu lautan yang lebih hangat memperparah pola iklim, sementara suhu keseluruhan yang lebih tinggi menyebabkan gelombang panas lebih sering terjadi.

Hal ini menimbulkan malapetaka pada pola cuaca global, sehingga menimbulkan dampak yang berbeda-beda di seluruh planet.

"Bukan hanya frekuensi dan intensitas yang biasa kita dengar, tapi juga perubahan waktu dan durasi yang ekstrem ini,” kata Silva. "Kita tidak lagi tahu apa yang normal dalam iklim, karena kita melihat tren peningkatan kejadian ekstrem.”

Cuaca ekstrem apa yang disebabkan oleh perubahan iklim?

Pengaruh perubahan iklim terlihat jelas ketika melihat tren cuaca jangka panjang, namun penentuan perannya dalam kejadian cuaca tertentu baru bisa dilakukan belum lama ini.

DW mengamati tiga peristiwa cuaca besar tahun ini untuk melihat apakah perubahan iklim merupakan faktor penentu.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Apa hubungan antara perubahan iklim dan gelombang panas di India?

Pada bulan April dan berlanjut hingga Mei, India, bersama dengan banyak wilayah di Asia, menderita akibat gelombang panas ekstrem.

Beberapa wilayah di India mengalami suhu hingga 47 derajat Celsius yang menyebabkan kematian dan kesengsaraan. Gelombang panas bahkan memengaruhi jumlah pemilih dalam proses panjang pemilu India.

Beberapa politisi, pejabat pemilu, dan manajer kampanye dilaporkan jatuh sakit akibat cuaca panas. Bahkan ada menteri yang pingsan di atas panggung.

"Lebih dari 900 juta pemilih harus keluar rumah dan mengantre […] selama berjam-jam di bawah terik sinar matahari,” kata Leena Rikkila Tamang, yang merupakan Direktur Asia IDEA, sebuah LSM pro-demokrasi yang berbasis di Swedia. "Kami melihat penurunan yang jelas dalam jumlah pemilih dibandingkan pemilu 2019.”

Gelombang panas di India 45 kali lebih mungkin terjadi akibat perubahan iklim dan 0,85 derajat Celsius lebih panas dibandingkan sebelumnya, demikian menurut World Weather Attribution (WWA). WWA adalah inisiatif para ilmuwan yang menyelidiki apakah dan sejauh mana perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia berperan dalam peristiwa cuaca ekstrem baru-baru ini.

"Tidak ada keraguan bahwa selama kita terus menggunakan bahan bakar fosil dan, oleh karena itu, meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, gelombang panas ini akan menjadi lebih sering, lebih parah, dan durasinya lebih lama,” ujar Friederike Otto yang memimpin organisasi tersebut kepada DW.

Kerusakan akibat cuaca ekstrem bergantung pada kerentanan masyarakat. Bahkan kenaikan suhu yang tampaknya kecil pun dapat menyebabkan kerusakan besar.

"Di negara-negara seperti India dan wilayah lain di Asia Selatan, dimana banyak sekali orang yang bekerja di luar ruangan, mereka jauh lebih terpapar dan lebih rentan terhadap perubahan yang relatif kecil dalam suhu panas ekstrem,” tutur Otto.

Apakah perubahan iklim berperan dalam banjir di Brasil?

Sejauh ini lebih dari 100 orang tewas akibat banjir besar di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil selatan, yang juga menyebabkan kerugian miliaran dolar AS.

Hampir 1,5 juta orang telah mengungsi, yang dilaporkan sebagai kasus migrasi iklim terbesar di negara ini. Pemerintah negara bagian bahkan mempertimbangkan untuk memindahkan seluruh kota untuk menghindari bencana di masa depan.

Beberapa ilmuwan telah menunjukkan dampak perubahan iklim, selain pemanasan yang berkelanjutan akibat El Nino, untuk menjelaskan banjir tersebut.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh kelompok Perancis Laboratoire des Sciences du Climat et de l'Environnement [Laboratorium Ilmu Iklim dan Lingkungan], menemukan bahwa curah hujan deras yang menyebabkan banjir sebagian besar dipicu oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

WWA sedang melakukan penelitiannya sendiri, namun Otto mengatakan banjir yang terjadi sebelumnya di negara tersebut jelas terkait dengan perubahan iklim.

Kerentanan juga memainkan peran yang sangat penting dalam kerusakan yang disebabkan oleh banjir, dan beberapa insinyur menyebutkan kurangnya kesiapsiagaan dan masalah infrastruktur.

Apakah perubahan iklim memperburuk banjir tornado yang terjadi di AS?

Amerika Serikat dilanda banyak sekali tornado tahun ini. Selama empat hari, lebih dari 100 tornado melanda Midwest dan Great Plains, “menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa,” kata para pejabat.

Layanan Cuaca Nasional di Omaha, Nebraska, memecahkan rekor dengan mengeluarkan 48 peringatan tornado dalam satu hari.

Namun penyebab tornado sangat sulit dijabarkan karena sifatnya yang terlokalisir. Studi atribusi perubahan iklim bekerja paling baik pada peristiwa berskala besar di wilayah yang luas, seperti suhu panas dan dingin ekstrem, serta kekeringan.

"Kecuali siklon tropis di Atlantik Utara, perubahan iklim tidak ada kaitannya dengan peningkatan kecepatan angin, terutama di daratan," papar pimpinan WWA Otto.

“Mengingat kita tidak melihat perubahan pada jenis kecepatan angin atau badai lainnya, saya tidak memperkirakan akan melihat perubahan besar, namun hal tersebut mungkin akan sangat berbeda untuk tornado karena keduanya juga merupakan fenomena yang berbeda,” katanya. 

Pada dasarnya, para ilmuwan tidak dapat mengatakan apa peran perubahan iklim, atau apakah hal tersebut memang berperan.

Bukankah cuaca ekstrem selalu terjadi?

Sejarah penuh dengan contoh cuaca ekstrem, bahkan sebelum roda Revolusi Industri mulai berputar dan manusia mulai membakar bahan bakar fosil yang bertanggung jawab dalam menyebabkan perubahan iklim. Peristiwa seperti ini merupakan fenomena alam, namun perubahan iklim jelas telah menjadikan peristiwa tersebut lebih mungkin terjadi dan bersifat destruktif, kata para ahli.

Sebelum tahun 1990-an, sekitar 70 hingga 150 bahaya terkait cuaca dan air dilaporkan setiap tahunnya. Sejak tahun 2000, 300 kejadian ekstrem telah tercatat setiap tahunnya. Bahkan dengan adanya pelaporan yang rendah di masa lalu, “perbedaan intnsitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi,” pungkas Alvaro Silva dari WMO.

ap/as