1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Akan Utus Jenderal ke Myanmar, Panglima: Yang Jago Diplomasi

Detik News
10 Februari 2023

Presiden Joko Widodo berencana untuk mengirim seorang jenderal militer untuk bertemu dengan para pemimpin junta Myanmar. Indonesia ingin melibatkan mereka dalam pembicaraan tentang transisi demokrasi.

https://p.dw.com/p/4NJXG
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono
Foto: andhika/detikcom

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengirim jenderal ke Myanmar untuk berdialog dengan junta militer. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengaku tengah menyiapkan jenderal yang akan dikirim nanti.

Yudo mengatakan perihal pengiriman jenderal ke Myanmar itu tidak dibahas Jokowi pada rapat pimpinan TNI-Polri pada Rabu (08/02). Namun dirinya sudah mendengar hal tersebut, dan akan menyiapkan jenderal yang jago berdiplomasi.

"Tidak disinggung kemarin (Rapim TNI-Polri Rabu 8 Februari 2023) tapi kita sudah dengar itu. Tentunya kita siapkan Jenderal yang mampu untuk diplomasi maupun untuk berbicara di sana untuk ikut membantu mengatasi itu," ungkap Yudo usai memimpin Rapat Pimpinan TNI 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Kamis (09/02).

Yudo mengatakan masih mendiskusikan siapa sosok jenderal yang akan dikirimkan. Menurutnya, akan lebih baik jika sosok yang dikirim untuk berdialog dengan junta militer Myanmar merupakan jenderal aktif.

"Masih kita koordinasi dengan pusat internasional, yang diminta apa, kita siapkan. Yang purna ada, yang masih aktif juga ada. Tapi lebih bagus yang masih aktif," ujar dia.

Rencana mengirimkan jenderal tinggi ke Myanmar untuk berdialog dengan pemimpin junta militer itu sebelumnya disampaikan Jokowi dalam wawancaranya dengan Reuters.

Jokowi berharap melalui dialog itu dapat menunjukkan kepada penguasa militer Myanmar bagaimana Indonesia berhasil melakukan transisi menuju demokrasi.

Sebagai informasi, tahun ini Indonesia memegang Keketuaan ASEAN, dan dengan itu bertanggung jawab untuk mencoba menyelesaikan masalah abadi di kawasan tentang penindasan demokrasi.

"Ini soal pendekatan. Kami punya pengalaman, di sini di Indonesia situasinya sama," kata Jokowi, seperti dilansir Reuters.

"Pengalaman ini bisa ditelaah, bagaimana Indonesia memulai demokrasinya," imbuh dia. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Jokowi Ingin Utus Jenderal ke Myanmar, Panglima Siapkan yang Jago Diplomasi